Monday, April 11, 2011

Tipe Bahan Cloth Diapers

Bahan apa sebenarnya yang ada pada cloth diaper sehingga lebih unggul daripada popok sekali pakai (pospak)? Mungkin pertanyaan inilah yang muncul di benak ayah-bunda. Mengapa cloth diaper ada yang mahal harganya, dan ada pula yang murah, kita bisa menilai dengan mengetahui jenis material yang digunakan untuk membuat cloth diaper tersebut.
Berikut ini akan ditinjau lebih mendalam mengenai jenis-jenis bahan dan kain yang umum digunakan, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing:

1. PUL (POLYURETHANE LAMINATE)

Terbuat dari kombinasi kapas, polyester atau kapas/ campuran poly. Bahan ini digunakan sebagai lapisan luar Tahan air (Waterproof) cloth diaper seperti untuk pocket diaper, all in one/all in two diaper dan juga diaper cover.
Kelebihan: “Breathable” (bukan seperti lapisan plastik yang tidak ada sirkulasi udara).


2. FLEECE/MICROFLEECE

Bahan sintetik ini (100% polyester) umum digunakan sebagai lapisan inner pocket diaper, AIO/AI2 dan diaper cover. Diaper liners juga ada yang dibuat dari bahan fleece (untuk diletakkan di atas cloth diaper sebagai lapisan “stay dry” dan untuk mempermudah pembuangan air besar bayi dari CD).
Fleece ada berbagai kualitas. Kualitas paling bagus adalah “Polar Fleece”.
Kelebihan: Amat lembut untuk digunakan atas kulit bayi, menyerap   air ke lapisan bawah secara efektif dan menjadikan kulit bayi tetap kering selama memakai cloth diaper (wicking properties), “breathable”, mudah dicuci, cepat kering, “stain-resistant”.

3. MICROFIBER

Material ini umum digunakan sebagai inserts, dan ia adalah kombinasi polyester dan polyamide (bahan sintetik). Bahan ini seperti bahan yang digunakan untuk membuat handuk mandi.
Kelebihan: Agak murah, mudah diperoleh, mempunyai daya serap yang bagus, menyerap cairan dari permukaan kulit dengan baik dibanding bahan lain (wicking properties).
Kekurangan: Tidak bisa digunakan terus ke atas kulit bayi kerana akan menyebabkan kulit kering, bahan sintetik ini tidak terbiodegradasi (non-biodegradable).

4. BAMBOO

Bahan diperbuat dari tanaman bamboo ini semakin popular untuk pembuatan cloth diaper. Digunakan sebagai material asas cloth diaper seperti fitted diaper, lapisan dalam pocket diaper dan juga sebagai insert.
Kelebihan: Bahan yang “breathable” (sejuk untuk pemakaian di cuaca panas), lembut, menyerap cairan lebih baik dibanding microfiber (lebih sesuai untuk penggunaan waktu malam), mempunyai sifat anti-bakteria, bahan alami,  ramah lingkungan dan “sustainable” (bamboo tidak menggunakan pestisid, senang & cepat ditanam).
Kekurangan: Memerlukan “prewash” yang lebih banyak (lebih 6 kali) sebelum digunakan untuk memastikan daya serap yang tinggi, sewaktu prewash juga tidak boleh dicuci dengan kain lain, harga yang lebih mahal.

5. HEMP

Terbuat  dari kayu tanaman hemp. Lazim digunakan sebagai bahan baku untuk fitted diaper, lapisan atas pocket diaper dan sebagai insert.
Kelebihan: Tahan lama, tetap lembut walaupun penggunaan terus menerus, daya serap yang lebih tinggi dibanding microfiber (lebih sesuai untuk penggunaan waktu malam), bahan yang alami (lebih environmental), mempunyai sifat anti-bakteria alami, sesuai untuk pemakaian di cuaca dingin ataupun panas.
Kekurangan: Memerlukan “prewash” yang lebih banyak untuk membuang “natural oils” yang ada di dalamnya, agak lama untuk dikeringkan, lebih sukar diperoleh, harga yang jauh lebih mahal.

Mengenal Cloth Diaper

 Cloth Diaper

 Sudah menjadi kebutuhan setiap anak untuk menggunakan popok, baik dari bayi baru lahir hingga usia batita. Diaper atau popok sebetulnya bukan barang baru. Sejak jaman dahulu, mulai dari  popok kain yang tidak menyerap cairan kemudian digantikan dengan popok sekali pakai yang praktis., hingga temuan terbaru cloth diaper atau popok kain serap air. Perkembangan popok tersebut demi kenyamanan dan kesehatan bayi  kita. Namun sadarkah bunda, bahwa pospak yang praktis digunakan untuk bayi ternyata dapat menimbulkan masalah pada kulit bayi seperti diaper rash. Diaper rash yaitu iritasi kemerahan pada kulit bayi di daerah yang terpajan diaper/popok. Hal itu terjadi karena iritasi kulit pada bayi sensitif akibat bahan pospak atau bisa juga karena pajanan air seni/kotoran bayi yang terlalu lama pada kulit.
Jika ayah bunda belum memakai cloth diaper maka pertimbangkanlah uraian berikut. Cloth diaper adalah popok kain berkantong yang bisa dicuci ulang. Cloth diaper terdiri dari  pocket atau cover yang  anti bocor namun tetap breathable untuk kulit bayi; bahan dalam (inner) yang bersifat  kuat menyerap air; dan insert yang terbuat dari bahan yang memiliki daya serap air tinggi sehingga menampung air lebih banyak. Jika Ayah Bunda sudah memutuskan untuk beralih dari popok sekali pakai ke cloth diaper maka keputusan yang diambil sudah sangat bijaksana. 

Popok Kain lebih nyaman dan sehat
Kami percaya bahwa kenyamanan dan kesehatan adalah salah satu alasan yang terpenting untuk memilih popok kain! Popok kain terbuat dari bahan yang lembut, dan bersirkulasi udara yang memberikan anak anda rasa lembut dan nyaman.
Sebagai tambahan, ketika bunda membandingkan daya serap antara popok kain dan popok sekali pakai, maka popok kain memiliki daya serap yang sedikit lebih rendah. Ini adalah hal yang baik! Popok kain mulai terasa lembab rata-rata setelah 4 jam dipakai sedang penyerap ultra pada popok sekali pakai menyembunyikan kelembaban/kebasahan. Artinya anak-anak akan lebih sering mengganti popok kain daripada anak-anak yang menggunakan popok sekali pakai (yang berarti duduk di atas kotoran mereka sendiri lebih lama).
Bundalah yang paling mengerti kondisi kulit bayi bunda.


Popok kain lebih ekonomis
Meskipun biaya awal popok kain lebih mahal, tapi anda akan menghemat banyak karena popok kain dapat bertahan bertahun – tahun. Cloth diaper yang ramah lingkungan ini lebih hematt karena ukurannya yang all size dapat digunakan sampai usia 2 tahun atau berat anak 15 kg. Bila digunakan sesuai aturan popok kain dapat disimpan untuk adik-adiknya kelak. 
Ayah Bunda....Mari berhitung pemakaian popok buah hati kita. Apakah anda masih memakai pospak seperti P*mp*rs, M*m*P*ko, H*gg**s, dll? Sudah berapa banyak pengeluaran Ayah Bunda untuk membeli pospak tersebut? Pemakaian per harinya bervariasi, anggap saja pemakaian nya minimal 4 popspak per hari. 
1 hari = 4 pospak
1 bulan = 4 pospak x 30 hari = 120 pospak
Harganya bervariasi dari yang murah sampai yang mahal. Mari kita anggap 1 buahnya Rp 2000. 
120 pospak x Rp. 2000 = Rp. 240.000/bulan
1 tahun = 12 bulan x Rp. 240.000 =  Rp. 2.880.000
2 tahun = 24 bulan x Rp. 240.000 = Rp. 5.760.000
Ditambah lagi biaya untuk membeli cream untuk mengobati ruam popok. Semua uang yang dikeluarkan berakhir menjadi SAMPAH yang baru akan terurai 500 tahun !
Jika memakai cloth diaper satu ukuran (S,M, dan L dalam satu) sejumlah 8 buah cukup untuk pemakaian full time  sampai usia 2 tahun. Ayah Bunda bisa berhemat banyak dan bisa "diwariskan".
Coba hitung, berapa yang Ayah Bunda hemat untuk 2 orang anak ? 3 anak? dst........